Tuesday, July 03, 2007

Sakit Gigi

Sungguh, penderitaan yang tak terkira jikalau anda mengalami sakit gigi saat sedang berada di negeri orang. Seperti saya saat ini. Kebetulan saya "dianugerahi" 4 gigi geraham bungsu yang semuanya bandel. Meskipun dokter bilang bahwa tidak terdapat cukup ruang bagi mereka, mereka tetap ingin tumbuh...membuktikan eksistensi diri mereka:P Walhasil, si empunya gigi harus menahan sakit yang rasanya "sedunia" saat salah satu atau dua atau lebih mencari ruang yang tersisa buat menempatkan tubuh putih mereka. Jalan keluar dari sakit gigi ini sebenarnya cuma 1: mengangkat gigi-gigi itu melalui bedah mulut. Sayangnya, sama seperti halnya dengan gigi yang dipunyainya, si empu gigi ternyata juga terbilang bandel. Setiap kali sakit karena "desakan" gigi timbul, selalu berjanji: setelah ini selesai, segera operasi. Tetapi begitu sakit menghilang, ketakutan lah yang muncul: bagaimana nanti kalau ada syaraf yang ikut tercerabut? Bagaimana kalau... Bagaimana kalau... Dan akhirnya...janji operasi tinggal janji:(

Saat ini, ketika kedua kaki tidak lagi berpijak di bumi pertiwi, penyesalanlah yang menguasai: Kenapa tidak dari dulu saja tindakan diambil? Sekarang? Mau ngomong pake bahasa indo saja rasanya susah sekali (saking rasanya yang "aduhai"), apalagi ngomong dengan bahasa lain dengan kosakata "perdentist-an" yang sangat terbatas. Belum lagi biaya jasa dokter gigi yang melambung setinggi langit... Bayangkan... untuk tambal gigi (satu gigi), kita bisa dikenakan -/+ AUS$1000an. Bagaimana dengan bedah mulut (yang notabene bukan dilakukan dokter gigi lagi, melainkan dokter ahli bedah mulut), 4 gigi pula !@&* Gedubrak....

Dan akhirnya, sakit gigi tetap menjadi sakit gigi... Si Empu gigi ternyata terlalu takut dan perhitungan untuk menjalani operasi...